Home || About || Contact  || Terms || Privacy Policy


3 Olahan Jengkol Lezat yang Bikin Lupa Sama Baunya

3 Olahan Jengkol Lezat yang Bikin Lupa Sama Baunya

Jengkol, si buah dengan aroma khas yang memecah belah opini. Sebagian orang menghindarinya karena baunya yang tajam, sementara sebagian lainnya justru menganggapnya sebagai primadona di meja makan. Tumbuhan khas Asia Tenggara ini, terutama bijinya, memang memiliki potensi kuliner yang luar biasa jika diolah dengan benar. Rahasianya terletak pada teknik pengolahan yang tepat untuk meminimalkan aroma tajam dan memaksimalkan tekstur serta rasanya yang unik dan legit.


Bagi Anda para pencinta jengkol atau bahkan yang baru ingin mencoba, jangan biarkan aromanya menghalangi Anda untuk menikmati kelezatannya. Dari pedasnya balado khas Sumatera Barat hingga manisnya semur Betawi, jengkol dapat bertransformasi menjadi hidangan istimewa. Artikel ini akan membagikan tiga resep olahan jengkol terlezat yang dijamin akan membuat Anda ketagihan, lengkap dengan tips ampuh untuk mengolahnya agar empuk dan tidak berbau menyengat.


Rahasia Mengolah Jengkol: Empuk, Legit, dan Minim Bau

Rahasia Mengolah Jengkol: Empuk, Legit, dan Minim Bau

Sebelum melangkah ke resep masakan, kunci utama menikmati jengkol adalah proses persiapannya. Mengabaikan tahap ini adalah kesalahan fatal yang membuat banyak orang kapok makan jengkol. Dengan beberapa trik sederhana, Anda bisa menyajikan jengkol yang pulen, empuk, dan aromanya jauh lebih bersahabat. Ikuti langkah-langkah esensial berikut ini untuk hasil yang sempurna.


Pertama, pilihlah jengkol yang berkualitas. Jengkol tua biasanya lebih pulen dan tidak terlalu pahit dibandingkan jengkol muda. Ciri-cirinya adalah kulit arinya yang sudah mengelupas sebagian dan warnanya yang lebih kuning kecoklatan. Setelah itu, lakukan proses perendaman. Rendam jengkol yang sudah dikupas di dalam air bersih selama semalam atau minimal 6-8 jam. Untuk menetralisir baunya, tambahkan beberapa bahan seperti beberapa lembar daun jambu biji, bubuk kopi hitam, atau bahkan air cucian beras.


Langkah selanjutnya adalah merebus. Rebus jengkol dalam air yang sudah dicampur dengan 2 lembar daun salam dan beberapa lembar daun jeruk purut. Rebus hingga empuk, sekitar 30-45 menit. Untuk hasil maksimal, beberapa orang bahkan merebusnya hingga dua kali dengan mengganti air rebusan di tengah proses. Setelah empuk, tiriskan jengkol dan geprek atau pipihkan satu per satu menggunakan ulekan atau bagian bawah gelas. Proses ini tidak hanya membuat jengkol lebih empuk, tetapi juga membantu bumbu meresap sempurna saat dimasak.





1. Jengkol Balado Pedas Khas Ranah Minang

1. Jengkol Balado Pedas Khas Ranah Minang

Bicara soal olahan pedas, Jengkol Balado adalah juaranya. Hidangan ikonik dari masakan Sumatera Barat ini memadukan legitnya jengkol dengan sambal balado yang pedas, gurih, dan sedikit asam dari tomat. Perpaduan ini menciptakan sensasi rasa yang meledak di mulut dan sangat cocok disantap dengan nasi hangat. Kunci dari resep ini adalah keseimbangan antara pedasnya cabai dan gurihnya bumbu.



Sepiring Jengkol Balado pedas yang disajikan dengan nasi hangat.


**Bahan-bahan:**
- 500 gram jengkol tua, sudah direbus dan digeprek
- 150 gram cabai merah keriting (bisa dicampur rawit jika suka lebih pedas)
- 8 butir bawang merah
- 3 siung bawang putih
- 1 buah tomat merah ukuran sedang
- 2 lembar daun jeruk
- 1 lembar daun salam
- 1 sdt garam (sesuai selera)
- 1 sdt gula pasir (untuk penyeimbang rasa)
- Minyak goreng secukupnya


**Langkah Memasak:**
1. Panaskan minyak yang cukup banyak, goreng jengkol yang sudah digeprek hingga sedikit berkulit dan warnanya keemasan. Angkat dan tiriskan.
2. Haluskan cabai merah, bawang merah, bawang putih, dan tomat. Anda bisa menggunakan ulekan untuk tekstur yang lebih otentik atau blender (jangan terlalu halus).
3. Panaskan kembali 5 sendok makan minyak sayur, tumis bumbu yang sudah dihaluskan. Masukkan daun salam dan daun jeruk, tumis hingga harum dan matang (bumbu berubah warna lebih gelap dan minyaknya terpisah).
4. Masukkan jengkol yang sudah digoreng, aduk rata. Bumbui dengan garam dan gula pasir. Masak sebentar hingga bumbu meresap sempurna ke dalam jengkol. Koreksi rasa, jika sudah pas, angkat dan sajikan.




2. Semur Jengkol Betawi Manis Legit

2. Semur Jengkol Betawi Manis Legit

Jika Anda bukan penggemar rasa pedas yang dominan, Semur Jengkol adalah jawabannya. Masakan khas Betawi ini menawarkan cita rasa manis yang legit dari kecap, berpadu dengan gurihnya rempah-rempah seperti pala dan lada. Tekstur jengkol yang empuk dan kuah kentalnya yang meresap sempurna membuat hidangan ini menjadi favorit banyak keluarga. Menggunakan kecap manis berkualitas seperti Kecap Bango atau ABC akan meningkatkan cita rasa semur Anda.


**Bahan-bahan:**
- 500 gram jengkol tua, sudah direbus dan digeprek
- 5-7 sdm kecap manis (sesuai selera)
- 7 butir bawang merah, iris tipis
- 4 siung bawang putih, iris tipis
- 1/2 butir pala, memarkan
- 3 butir cengkeh
- 1/2 sdt merica bubuk
- 2 lembar daun salam
- 1 ruas lengkuas, memarkan
- Garam dan kaldu bubuk secukupnya
- 500 ml air atau air kaldu
- 3 sdm minyak untuk menumis


**Langkah Memasak:**
1. Panaskan minyak di wajan, tumis irisan bawang merah dan bawang putih hingga harum dan sedikit layu.
2. Masukkan daun salam, lengkuas, pala, dan cengkeh. Aduk sebentar hingga aroma rempahnya keluar.
3. Masukkan jengkol yang sudah digeprek, aduk rata dengan bumbu tumis.
4. Tuangkan kecap manis, aduk hingga jengkol terbalut rata. Masak sebentar hingga kecap sedikit berkaramel. Tambahkan air, merica bubuk, garam, dan kaldu bubuk. Aduk rata dan masak dengan api sedang hingga kuah mendidih dan mulai mengental. Koreksi rasa, sesuaikan manis dan gurihnya. Masak terus hingga jengkol benar-benar empuk dan kuah meresap.




3. Kalio Jengkol Khas Minang yang Kaya Rempah

3. Kalio Jengkol Khas Minang yang Kaya Rempah

Kalio sering disebut sebagai 'setengah jadi'-nya rendang. Hidangan ini memiliki bumbu yang mirip dengan rendang namun dimasak dalam waktu yang lebih singkat, sehingga menghasilkan kuah kental yang masih basah dan melimpah. Kalio Jengkol adalah perpaduan sempurna antara tekstur jengkol yang empuk dengan kuah santan yang pekat, gurih, dan kaya akan rempah khas Minangkabau. Menggunakan santan segar atau santan kemasan berkualitas seperti Kara akan membuat kuahnya lebih nikmat.



Semangkuk Kalio Jengkol dengan kuah santan kental yang menggugah selera.


**Bahan-bahan:**
- 500 gram jengkol tua, sudah direbus dan digeprek
- 750 ml santan dari 1 butir kelapa (atau 200 ml santan instan kental + air)
- 2 lembar daun salam
- 2 lembar daun jeruk
- 1 batang serai, memarkan
- 1 lembar daun kunyit, ikat simpul
- 1 buah asam kandis


**Bumbu Halus:**
- 10 butir bawang merah
- 5 siung bawang putih
- 3 cm jahe
- 3 cm lengkuas
- 3 cm kunyit, bakar
- 8 buah cabai merah keriting (sesuai selera)
- 1 sdt ketumbar bubuk
- 1/2 sdt jintan bubuk
- Garam dan gula secukupnya


**Langkah Memasak:**
1. Dalam wajan, masukkan santan, bumbu halus, daun salam, daun jeruk, daun kunyit, dan serai. Masak di atas api sedang sambil terus diaduk agar santan tidak pecah.
2. Setelah santan mendidih dan mengeluarkan minyak, masukkan jengkol yang sudah digeprek dan asam kandis.
3. Bumbui dengan garam dan sedikit gula untuk penyeimbang rasa. Kecilkan api.
4. Masak terus sambil sesekali diaduk hingga kuah mengental dan bumbu meresap sempurna ke dalam jengkol. Proses ini memakan waktu sekitar 45-60 menit. Sajikan Kalio Jengkol selagi hangat.


Dengan tiga resep andalan ini, jengkol bukan lagi sekadar bahan makanan beraroma tajam, melainkan sebuah hidangan istimewa yang bisa dinikmati siapa saja. Kunci utamanya adalah kesabaran dalam proses persiapan awal untuk menghilangkan bau dan mengempukkan teksturnya. Baik itu pedasnya balado, manisnya semur, ataupun gurihnya kalio, setiap olahan menawarkan pengalaman rasa yang unik dan tak terlupakan. Jadi, jangan ragu lagi untuk mencoba dan membuktikan sendiri bahwa jengkol bisa menjadi sajian favorit di meja makan Anda.